Written Opini: Yusup Yikwa
Jayapura, Suarabaliempapua - Kota Wamena dikenal dengan aikon menarah salib terbesar di Papua, Namun Pemerintahan-nya perlu dipertanyakan.
Dari tanggal 5 februari 1855, injil masuk di pulau mansinam papua , serta terbentuknya pemerintahan Kab. Jayawijaya 10 sebtember 1969, dengan dasar Hukum UU No 12 Tahun 1969.
Kenyataan dan realita yang sedang terjadi hari ini di wamena, orang wamena dan juga orang pendatang saat ini hidup diatas,trauma, penderitaan, pembunuhan, tipu muslihat, keserahkahan dll.
Itu semua bentuk kegagalan dan kelalaian pemerintah dan TNI/POLRI untuk menciptakan kota wamena, sebagai kota Menara salib dan damai untuk Memanusiakan manusai Wamena.
Hampir setiap Minggu terjadi ,Masalah pembunuhan penikaman, tabrak lari yang mana hal tersebut mengancam nyawa manusia yang ada di wamena, sampe saat ini juga Pemerintah Kab. Jayawijaya belum ada inisiatif untuk bentuk Tim Investigas agar mengatasi persoalan yang trus berlanjut ini.
"Saya sebagai Senior HMPJ sarankan kepada Pemerintah Kab.jayawijaya agar segerah libatkan semua pihak –pihak yang bisa menanggani persoalan ini dalam hal ini pemerintah harus libatkan, berbagai Dedominasi gereja, KNPI, OKP dan Cipayung serta Mahasiswa yang ada di wamena, agar segerah buat Investigasi dan analisis semua persoalan yang saat ini terjadi di kota wamena," katanya.
Ia menambahkan manusia itu gambar dan rupah Allah yang perlu dilindungi oleh pemerintah, jikalau pemerintah dijuluki sebgai wakil Allah , Bagaimana Tangung jawabmu untuk Lindungi Umat Allah yang ada di wamena.