Jayapura, Suarabaliempapua - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan Jhon Richard Banua mengajak warganya berhenti memalang fasilitas umum seperti palang jalan yang terjadi di Distrik Asologaima beberapa hari lalu.
Jhon Banua di Wamena, Jumat, mengatakan walau palang jalan sudah dibuka setelah adanya mediasi, persoalan pribadi yang berdampak pada gangguan umum seperti itu, tidak harus terulang.
"Saya lihat beberapa hari ini kasus di tempat lain, pemalangan di tempat kita. Seperti di Asologaima. Masalah pribadi atau urusan keluarga dibawa ke umum," katanya.
Bupati sudah mengimbau ratusan kepala kampung dan puluhan kepala distrik di Jayawijaya untuk mengambil peran mewujudkan keamanan di lingkungan masing-masing.
Menurut dia, setiap masalah di tingkat kampung dan distrik bisa diselesaikan oleh kepala kampung dan distrik.
"Jadi ketika ada masalah di tingkat distrik, kepala distrik mengundang semua kepala kampung di distrik itu supaya mencari solusi penyelesaian. Jangan sedikit-sedikit harus lapor bupati atau bupati yang bertanggungjawab," katanya.
Pada pertemuan yang melibatkan 328 kepala kampung dan aparat kampung ini, bupati kembali mengingatkan penggunaan dana desa (DD) secara bertanggungjawab untuk kepentingan masyarakat.
Jika dana desa digunakan untuk kepentingan pribadi kepala desa atau aparat kampung, Jhon Banua akan mendorong pelaku sehingga menjalani proses hukum sesuai perbuatannya. Sebab menurut bupati, masih ada sejumlah fasilitas umum di kampung yang bisa dibangun dengan menggunakan dana desa, misalnya jalan, jembatan maupun tempat-tempat ibadah.
"Kalau dalam laporannya dana itu digunakan untuk perbaikan jembatan, gereja tetapi kenyataan uangnya tidak sampai ke sana, itu artinya saya tidak akan membela bapak ibu kepala desa atau aparat. Saya akan dorong terus untuk diproses secara hukum," katanya."(*)