Jayapura, suarabaliempapua - Polres Tolikara tengah menangani pertikaian antara Desa Lama dan Desa Baru di Distrik Kaiga, Kabupaten Tolikara, Papua, yang mengakibatkan 21 orang luka-luka. Pertikaian dipicu pergantian kepala Distrik Kaiga.
"Yang mana dari informasi mereka bahwa kepala Distrik Baru ini telah mengganti para Kepala Desa yang ada di Distrik Kaiga dengan keluarganya, hal itu yang membuat terjadi aksi saling serang," kata Kabid Humas Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, Senin (2/1/2022) malam.
Aksi saling serang terjadi pada Senin (2/1) kemarin. Saat itu juga Kapolres Tolikara AKBP Dicky Hermansyah Saragih langsung mendatangi TKP dan melerai kedua kelompok.
"Atas kejadian itu, Kapolres telah bertemu dengan kelompok Desa Baru dan Kepala Distrik Kaiga Baru dan meminta untuk menghentikan penyerangan balasan dan tetap tenang sehingga tidak bertambahnya korban," ujarnya.
Akhirnya upaya mediasi dilakukan di Mapolres bersama Pj Bupati Tolikara untuk membahas pergantian Kepala Distrik tersebut. Tercatat sebanyak 21 orang terkena panah dan saat ini dalam penanganan medis oleh RSUD Tolikara.
"Setelah bernegosiasi disepakati bersama bahwa mereka menunggu kabar korban yang terkena panah Pulih dan akan menyelesaikan permasalahan di Polres Tolikara," ucapnya.
"Usai meredam aksi perang tersebut Kapolres Tolikara beserta rombongan mengangkat beberapa korban yang belum dievakuasi dan selanjutnya bergerak menuju ke RSUD Tolikara guna dilakukan penanganan medis disertai pengecekan terhadap korban lainnya," pungkasnya.
Kamal mengatakan, pascakejadian, situasi di Kabupaten Tolikara berangsur kondusif. Masyarakat juga kembali beraktivitas seperti biasa.(∆)