Jayapura, Suarabaliempapua - Cara masyarakat adat Sentani saat melakukan panen raya dan membuat rumah ikan atau rumpon tradisional, gambar yang di lukis oleh seniman Agustinus Ohee, menunjukkan kalau zaman dulu moyang mereka melakukan tradisi ini setiap enam bulan sekali.
Agustinus Ohee merupakan pria asal kampung Yoka yang mendirikan sanggar Yomauw Art dan menciptakan karya-karya seni rupa dan lukis. Lukisan yang dibuat Agustinus Ohee, menceritakan tentang kehidupan masyarakat adat Sentani dalam melakukan panen raya dari rumpon tradisional.
Masyarakat adat Sentani biasanya membuat rumah ikan atau rumpon dengan cara menancap tiang-tiang kayu berjejeran seperti pagar di pinggiran danau dengan luas dan panjang yang di tentukan sendiri dari masyarakat adat tersebut.
Jika tiang kayu yang sudah di tancapkan ke dalam air dalam bentuk pagar lalu masyarakat menumpuk ranting-ranting pohon ke dalam pagar tersebut, dan di biarkan sampai waktu yang sudah di tentukan yaitu enam bulan, untuk melakukan panen hasil bersama.
Pria asli kampung Yoka tersebut mengatakan “ jadi selama enam bulan dari pembuatan rumpon tradisional, masyarakat di larang untuk ganggu, karena disitu ada berbagai macam ikan-ikan danau yang berkupul, dan berkembang biak.”
Lanjut Ohee, menjelaskan bahwa setelah enam bulan tersebut, masyarakat adat melakukan panen dari hasil “ masyarakat saat panen hasil itu mereka tidak menyisakan seekor pun, karena hasil yang mereka dapatkan itu berkat dari Tuhan.”(*)