Puisi
Cinta Bernostalgia
Semua tentang nostalgia.
Sampul hiburan awal perpisahan,
Seiring waktu mendatang janji sebuah ilusi
Sastra yg hikmat kusam dalam pandangan
Seikat cinta mahal itu brikan dengan iklas.
Bola mata membisik tubuh dan jiwa,
Berbelut arah kiasan kontaminasi separu jiwa.
Baur membaur dipertemukan hanya kusam tetesan membasahi saputangan.
Berpura-pura bahagia walaupu akhir dari kebersamaan.
Cinta bernostalgia.
Dikala depan banyak jiwa kerumunan,
Dalam waktu sekecap mata terpejam.
Tak kalah daya rasa berseru harus memberi
Dahaga cicipi sebuah ciuman,
Dalam cinta yg butah kopi dan susu dipersatukan dari rasa yg berbeda.
Kesekian kali menciut hamparan metafora.
Kota Holandia tanpa waja amarah memberi tanpa pamri.
Kota Holandia jadi saksi yg bisu pula.
Kata dalam syair puisi nostalgia belaka
Dibalik cinta yg diukir.
Kembali disadarkan oleh waktu engkau membenciku.
Dibalik janji hanya bisa menerima air mata bersoda darah.
Melupa siapa diriku harus menungguh
Kembali dengan menghianati.
Semua hanyalah janji tak teringkari.