Jayapura, SUARABALIEMPAPUA - Dini hari tadi, Duta Besar Vatikan Untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, dari Jakarta tiba di Jayapura. Kehadiran Pioppo ini dengan tujuan menahbisakan Uskup Auksilier Keuskupan Jayapura, Mgr. Yanuarius Teofilius Maatopai Youw pada Kamis, (2/1) di Katedral Jayapura.
Pria berpostur tinggi yang pernah ditunjuk menjadi Uskup Agung Tituler Torcelo itu mendarat di bandara udara Sentani pada hari ini, Rabu, (1/2) pukul 10:30 WIT. Ia hadir bersama tamu undangan dari luar Papua, termasuk para uskup di Indonesia wilayah lain dan KWI (Konferensi Waligereja Indonesia).
Banyak orang mulai membanjiri postingan di histori media sosial tentang kehadiran pria berkebangsaan Italia yang pernah ditunjuk menjadi Duta Besar Vatikan Untuk Kamerun (2010) ini.
"Adik boleh tanya atau usul kah?" pesan dari seorang lelaki inisial BP dari balik dunia maya pada hari ini, Senin, (1/2).
Dari bandara udara Sentani, Duta Besar Vatikan langsung menuju ke Katedral Jayapura. Ia didampingi langsung oleh Uskup Auksilier, panitia dan rombongannya.
Saat keluar dari bandara udara Sentani menuju jalan raya Sentani-Abepura, anak-anak SMP dan SMA Katolik Bonevanture dengan antusiasme melambai-lambaikan tangan sambil memegang dua bendera, yaitu; bendera Indonesia (Merah Putih) dan bendera Vatikan.
"Adik mereka sambut dengan bendera ya?" tanya seorang dari ruang sebelah.
Pioppo akan menjadi urusan Tahta Suci Vatikan yang sangat penting dalam sejarah perkembangan misi Katolik di Tanah Papua. Ia mewakili Bapa Suci, Paus Fransiskus akan menahbisakan Uskup baru Jayapura di Gereja Katedral Jayapura pada 2 Februari 2023.
Tahta Suci Vatikan menunjuk Pioppo sebagai Nuncius Apostolik Untuk Indonesia pada 2017 lalu. Ia mengantikan Nuncius Apostolik pendahulunya, Mgr. Antonio Guido Filipazzi.
"saya ingin menghiasi badan, tapi saya sakit ini. Bagaimana ya? Adu Tuhan e, saya mau ikut tapi o", kata seorang mama bernama Yusmina di Perumnas Tiga Waena tadi.
Banyak sekali partisipasi umat. Antosiasme sangat tinggi dan luar biasa. Dari mana-mana datang dan berpartisipasi secara aktif.
Masing-masing suku dan komunitas sedang menggerakkan seluruh sumber dayanya untuk merayakan pesta Tahbisan Uskup Jayapura baru ini.
Hampir tiga ratusan ekor babi disiapkan oleh panitia. Di samping itu, makanan khas dari tujuh wilayah adat pun akan disajikan oleh panitia.
"Saya harap antusiasme umat hari ini tidak hanya nampak pada momen ini. Tapi juga memberikan warna dalam perkembangan misi gereja selanjutnya", kata seorang pria yang tidak mau menyebutkan namanya.
Pria kelahiran Savona, Italia 29 September 1960, yang pernah ditunjuk menjadi Duta Besar Vatikan Untuk Equatorial Guinea (2010) itu akan menahbisakan lelaki Mee kelahiran Uwebutu, Deiyai Miyo, Paniai pada 1 Januari 1961 di Gereja Katolik Kristus Raja Dok 5 Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.
Katedral Jayapura akan menjadi tempat bersejarah. Karena Uskup dari kalangan orang pribumi pertama akan ditahbiskan disini setelah misi Katolik mencapai usia 128 tahun (*).