Pertemuan Pemprov Papua Pegunungan dengan Kemenhub di Jakarta. (Foto: Humas Pemprov Papua Pegunungan)
Wamena, Suarabaliempapua – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo, SH.,MH didampingi Kepala Dinas Perhubungan setempat, Yoswa Kepno menggelar rapat koordinasi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta pada Senin 12 Juni 2023.
Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Perhubungan membahas terkait dengan pembangunan dan pengembangan sejumlah bandara di Provinsi Papua Pegunungan.
Penjabat Gubernur Nikolaus Kondomo, SH, MH mengatakan rapat bersama membahas pengembangan bandara wilayah Papua Pegunungan dan perpanjangan landasan Bandara Wamena, agar pesawat Boeing sejenis Batik Air dan Boeing Seri 300 bisa beroperasi.“Menhub merespons baik kendala-kendala di lapangan dan mendukung perluasan serta perpanjangan landasan Bandara Wamena yang akan dilakukan 2024,” ujarnya.
Untuk perpanjangan landasan Bandara Wamena akan menjadi 2.500 meter dan Pemprov Papua Pegunungan akan menyiapkan biaya pembebasan lahan maupun ganti rugi lahan, baik sepanjang landasan pacu arah barat dan arah timur.
“Anggaran pembebasan lahan ini akan dianggarkan pada perubahan 2023 dan jika masih ada kekurangan, maka anggaran dilanjutkan pada 2024,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Darat Provinsi Papua Josua Kepno bilang, landasan Bandara Wamena akan diperpanjang ke arah timur 75 meter, arah muara 300 meter, ke arah barat atau Sinapuk akan menjadi 2,500 meter.
“Pemprov Papua Pegunungan bertugas berkomunikasi dengan pemilik lahan, baik lokasi lapangan Sinapuk maupun lokasi arah Muara Kali Uwe, sehingga akan dilakukan pendekatan dengan masyarakat yang merupakan pemilik hak ulayat, termasuk berkomunikasi dengan Pemkab Jayawijaya yakni bupati dan wakil bupati setempat,” jelasnya.
Untuk lahan yang masih milik hak ulayat, khususnya arah muara Kali Baliem. Sedangkan khusus untuk arah Sinapuk, ada sebagian lahan sudah dimiliki masyarakat pendatang dan masyarakat asli sudah memiliki sertifikat tanah.
Untuk lahan yang masih milik hak ulayat, khususnya arah muara Kali Baliem. Sedangkan khusus untuk arah Sinapuk, ada sebagian lahan sudah dimiliki masyarakat pendatang dan masyarakat asli sudah memiliki sertifikat tanah.
“Jika landsan ini diperpanjang, maka pesawat boeing seri 500 bisa mendarat di Bandara Wamena, sehingga masyarakat dari Papua Pegunungan yang melakukan perjalanan keluar Papua tak lagi rute ke Jayapura namun bisa langsung ke Makassar atau tujuan lainya,” jelasnya.(*)